Serangan Nice pada Kamis pekan lalu itu kembali membuat Prancis berduka dan ketakutan setelah delapan bulan lalu Paris diserang sekelompok pria bersenjata, yang menewaskan 130 orang.
Dikatakan juru bicaranya itu, dua pria bersenjata yang mengenakan topeng memasuki kamar hotelnya dan menodongkan pistol kepadanya.
Pria bersenjata itu sempat menembaki patroli lainnya dalam perjalanan menuju sebuah kastil bersejarah di kota wisata tersebut.
Pria bersenjata penembak Karlov tersebut dilumpuhkan segera setelah serangan itu.
Pria bersenjata yang berada dibalik serangan teror di Masjid Quebac telah teridentifikasi. Pelaku kabarnya seorang yang dikenal sebagai pendukung garis keras Donald Trump.
Seorang pria bersenjata menewaskan sedikitnya dua petugas keamanan dan melukai tiga lainnya sebelum ditembak mati
Cruz membunyikan alarm kebakaran untuk membuat kegaduhan, setelah itu ia kemudian memulai menembak ke arah kerumunan
Namun kepolisia belum memastikan apakah pria bersenjata tersebut bunuh diri atau tewas oleh petugas keselamatan.
Menurut keterangan saksi mata, seorang pria bersenjata pisau melakukan serangan acak, sebelum akhirnya berhasil dilumpuhkan oleh pejalan kaki setempat.
Sebelumnya pada Sabtu, media lokal melaporkan bahwa dalam serangan 10 menit, pria bersenjata yang mengenakan seragam militer menembaki pasukan Iran dalam parade militer.